Selasa, 31 Maret 2015

makalah metodologi studi islam

LATAR BELAKANG, TUJUAN RELIGIUS, dan TUJUAN ILMIAH MEMPELAJARI ISLAM
MAKALAH INI DISUSUN GUNA UNTUK MEMENUHI TUGAS METODOLOGI STUDY ISLAM
Diampu oleh : Drs. Taufiqul Mu’in


Disusun oleh :
Muhammad chamim jazuli
Nur kholifah    111-13-021
Faiqotul Himmah        111-13-035



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Metodologi studi islam merupakan ilmu yang perlu dikaji secara mendalam oleh kaum muslim khususnya di kalangan pelajar/mahasiswa. Tetapi terkadang banyak mereka-mereka yang akan mempelajari ilmu bingung dan banyak timbul pertanyaan dalam benak mereka, ini ilmu apa ? ,gunanya untuk apa ? , sasaran ilmu ini apa ? . Yang ironis ketidaktahuan mereka akan hal-hal tersebut justru tidak menjadi pemacu adrenalin  mereka untuk  mencari tahu dan berusaha mendalami ilmu ini, tetapi justru menjadikan mereka malas untuk mempelajari ilmu ini. Padahal ilmu ini sangat penting dikaji khususnya oleh kaum muslim terutama dizaman yang semakin maju dengan berbagai persoalan yang menerpa ajaran islam
Maka, dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas mengenai metodologi serta beberapa hal yang berkaitan untuk memahami Isalam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana latar belakang mengenai metodologi studi islam?
2.      Apa tujuan religius mempelajari studi islam?
3.      Apa tujuan ilmiah mempelajari studi islam?











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar belakang mempelajari metodologi studi islam
Metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos berarti “cara atau jalan” dan logos yang berarti ilmu. Metodologi disebut sebagai science of methods yaitu ilmu yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian, sehingga metodologi membahas konsep teoritik berbagai metode, yang pada intinya metode studi Islam mengarah pada cara pandang manusian untuk melihat islam dari berbagai aspek.
Secara sederhana, studi islam merupakan usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam,baik ajaran- ajarannya, sejarahnya maupun praktek- praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari- hari sepanjang sejarahnya.
Usaha mempelajari agama islam bukan hanya dilakukan oleh kalangan umat islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh orang- orang di luar kalangan umat islam seperti halnya kaum Orientalis ( orang- orang barat yang mengadakan studi tentang dunia timur, termasuk di dalamnya dunia islam). Kaum orientalis mempelajari studi islam bertujuan untuk mempelajari seluk beluk agama dan praktek- praktek keagamaan yang berlaku di kalangan umat islam yang semata- mata sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat objektif dan rasional.
Pada masa umat islam mengalami kemunduran, mereka hanya berpegang teguh dengan Al Qur`an dan As Sunnah tanpa adanya perkembangan rasional sehingga menjadikan ajaran islam mandeg, membeku dan ketinggalan zaman.. Keadaan itu menjadi sasaran atau objek studi dari kaum orientalis dalam studi keislamannya bahwa ajaran agama islam sebagaimana yang Nampak dalam fenomena dan praktek umatnya ternyata agama islam tidak rasionalis dan tidak mampu menjawab tantangan zaman.
Dengan adanya kontak budaya modern dengan budaya islam mendorong para ulama’ untuk bersifat objektif dan terbukan terhadap pandangan dari luar, yang pada gilirannya pendekatan ilmiah yang bersifat rasional dan obyektif pun memasuki dunia islam, termasuk pula dalam studi keislaman bagi  kalangan umat islam. Maka, studi islam menjadi semakin berkembang dan menjadi sangat relevan yang dibutuhkan umat islam terutama dalam menghadapi tantangan dunia modern dalam era globalisasi saat ini.[1]
B.     Tujuan Religius Mempelajari Studi Islam
Setiap usaha pasti mengandung tujuan, dan setiap orang yang terlibat dalam suatu usaha haruslah mengarahkan daya upayanya untuk mencapai tujuan tersebut. Secara efektif dan efisien. Studi islam sebagai usaha untuk mempelajari secara mendalam tentang islam dan segala seluk beluk yang berhubungan dengan agama islam, suatu barang tentu mempunyai tujuan yang jelas yang sekaligus menunjukkan kemana studi islam itu akan diarahkan. Dengan arah dan tujuan yang jelas itu, maka dengan sendirinya studi islam akan merupakan usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Tujuan pendidikan agama Islam ditujukan pada aspek pikiran (intelektualitas), yaitu pengajaran agama islam itu sendiri. Artinya, bahwa kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat diyakini dan diterima oleh akal.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Agama Islam adalah:
1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah.
2. Menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat. Islam adalah Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Quran.
5. Mendidk anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya.

Dari uraian tersebut di atas, maka dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi yang berdasarkan kepada ajaran al-Quran dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan berakhir.
Adapun arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Untuk mempelajari secara mendalam tentang hakekat agama islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama- agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
Sebenarnya agama islam diturunkan oleh Allah SWT untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka bumi.
Dengan menggali apa sebenarnya hakekat agama islam, maka akan dapat digunakan sebagai alat analisis terhadap kemacetan atau penyimpangan akal fikiran dan budaya manusiawi serta ajaran agama islam.
2.      Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya dan peradaban islam sepanjang sejarahnya.
3.      Untuk memepelajari secara mendalam sumber dasar agama islam yang tetap abadi dan dinamis, dan bagaimana akulturasinya sepanjang sejarahnya.[2]





[1] Muhaimin, Tadjab, Abd Mujib, Dimensi- dimensi Studi Islam, (Surabaya; Karya Aditama, 1994), hlm. 11-13
[2] Ibid., hlm. 19-21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar