LATAR BELAKANG, TUJUAN RELIGIUS, dan
TUJUAN ILMIAH MEMPELAJARI ISLAM
MAKALAH
INI DISUSUN GUNA UNTUK MEMENUHI TUGAS METODOLOGI STUDY ISLAM
Diampu
oleh : Drs. Taufiqul Mu’in
Disusun
oleh :
Muhammad
chamim jazuli
Nur
kholifah 111-13-021
Faiqotul
Himmah 111-13-035
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Metodologi studi islam merupakan ilmu yang perlu
dikaji secara mendalam oleh kaum muslim khususnya di kalangan
pelajar/mahasiswa. Tetapi terkadang banyak mereka-mereka yang akan mempelajari
ilmu bingung dan banyak timbul pertanyaan dalam benak mereka, ini ilmu apa ?
,gunanya untuk apa ? , sasaran ilmu ini apa ? . Yang ironis ketidaktahuan
mereka akan hal-hal tersebut justru tidak menjadi pemacu adrenalin mereka untuk
mencari tahu dan berusaha mendalami ilmu ini, tetapi justru menjadikan
mereka malas untuk mempelajari ilmu ini. Padahal ilmu ini sangat penting dikaji
khususnya oleh kaum muslim terutama dizaman yang semakin maju dengan berbagai
persoalan yang menerpa ajaran islam
Maka, dalam makalah ini penulis akan mencoba
membahas mengenai metodologi serta beberapa hal yang berkaitan untuk memahami
Isalam.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
latar belakang mengenai metodologi studi islam?
2. Apa
tujuan religius mempelajari studi islam?
3. Apa
tujuan ilmiah mempelajari studi islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar
belakang mempelajari metodologi studi islam
Metodologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos
berarti “cara atau jalan” dan logos yang berarti ilmu. Metodologi disebut
sebagai science of methods yaitu ilmu
yang membicarakan cara, jalan, atau petunjuk praktis dalam penelitian, sehingga
metodologi membahas konsep teoritik berbagai metode, yang pada intinya metode
studi Islam mengarah pada cara pandang manusian untuk melihat islam dari
berbagai aspek.
Secara sederhana, studi islam merupakan usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam,baik ajaran- ajarannya,
sejarahnya maupun praktek- praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan
sehari- hari sepanjang sejarahnya.
Usaha mempelajari agama islam bukan hanya dilakukan
oleh kalangan umat islam saja, melainkan juga dilaksanakan oleh orang- orang di
luar kalangan umat islam seperti halnya kaum Orientalis ( orang- orang barat
yang mengadakan studi tentang dunia timur, termasuk di dalamnya dunia islam).
Kaum orientalis mempelajari studi islam bertujuan untuk mempelajari seluk beluk
agama dan praktek- praktek keagamaan yang berlaku di kalangan umat islam yang
semata- mata sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat objektif dan rasional.
Pada masa umat islam mengalami kemunduran, mereka
hanya berpegang teguh dengan Al Qur`an dan As Sunnah tanpa adanya perkembangan
rasional sehingga menjadikan ajaran islam mandeg, membeku dan ketinggalan zaman..
Keadaan itu menjadi sasaran atau objek studi dari kaum orientalis dalam studi
keislamannya bahwa ajaran agama islam sebagaimana yang Nampak dalam fenomena
dan praktek umatnya ternyata agama islam tidak rasionalis dan tidak mampu
menjawab tantangan zaman.
Dengan adanya kontak budaya modern dengan budaya
islam mendorong para ulama’ untuk bersifat objektif dan terbukan terhadap pandangan
dari luar, yang pada gilirannya pendekatan ilmiah yang bersifat rasional dan
obyektif pun memasuki dunia islam, termasuk pula dalam studi keislaman
bagi kalangan umat islam. Maka, studi
islam menjadi semakin berkembang dan menjadi sangat relevan yang dibutuhkan
umat islam terutama dalam menghadapi tantangan dunia modern dalam era globalisasi
saat ini.[1]
B. Tujuan
Religius Mempelajari Studi Islam
Setiap usaha pasti mengandung tujuan, dan setiap
orang yang terlibat dalam suatu usaha haruslah mengarahkan daya upayanya untuk
mencapai tujuan tersebut. Secara efektif dan efisien. Studi islam sebagai usaha
untuk mempelajari secara mendalam tentang islam dan segala seluk beluk yang
berhubungan dengan agama islam, suatu barang tentu mempunyai tujuan yang jelas
yang sekaligus menunjukkan kemana studi islam itu akan diarahkan. Dengan arah
dan tujuan yang jelas itu, maka dengan sendirinya studi islam akan merupakan
usaha sadar dan tersusun secara sistematis.
Tujuan pendidikan agama Islam ditujukan pada aspek
pikiran (intelektualitas), yaitu pengajaran agama islam itu sendiri. Artinya,
bahwa kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan
sempurna manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya
(ajaran-ajaran-Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak
didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan
tetapi justru pada pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya
yang dapat diyakini dan diterima oleh akal.
Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan Agama Islam adalah:
1. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar
meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya;
biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah.
2. Menunjukkan bahwa islam sebagai pembawa rahmat.
Islam adalah Memperkenalkan kepada anak didik apa dan mana yang diperintahkan
dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
3. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan
ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang
menyangkut hablumminannas.
4. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah
saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Quran.
5. Mendidk anak didik agar taat dan hormat kepada
orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya.
Dari uraian tersebut di atas, maka dapat
menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di
muka bumi yang berdasarkan kepada ajaran al-Quran dan Sunnah, maka tujuan dalam
konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan
berakhir.
Adapun arah dan tujuan studi islam dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Untuk
mempelajari secara mendalam tentang hakekat agama islam itu, dan bagaimana
posisi serta hubungannya dengan agama- agama lain dalam kehidupan budaya
manusia.
Sebenarnya agama islam
diturunkan oleh Allah SWT untuk membimbing dan mengarahkan serta menyempurnakan
pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dan budaya umat manusia di muka bumi.
Dengan menggali apa
sebenarnya hakekat agama islam, maka akan dapat digunakan sebagai alat analisis
terhadap kemacetan atau penyimpangan akal fikiran dan budaya manusiawi serta
ajaran agama islam.
2. Untuk
mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli, dan bagaimana
penjabaran dan operasionalisasinya dalam pertumbuhan dan perkembangan budaya
dan peradaban islam sepanjang sejarahnya.
3. Untuk
memepelajari secara mendalam sumber dasar agama islam yang tetap abadi dan
dinamis, dan bagaimana akulturasinya sepanjang sejarahnya.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar